Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Menuju Hal-Hal Baik

Gambar
Sudah berbulan-bulan lalu Gendis melepas seseorang yang berharga dalam hidupnya. Bukan keputusan yang mudah untuknya. Tapi ia tahu ini yang terbaik. "Yang memang milikmu akan menemukan jalannya sendiri untuk menemukanmu, bukan?" kata Gendis padaku dengan matanya yang sembab dan sambil tersenyum kecil. Ya, begitulah yang ia percayai. Kemudian aku melihat Gendis menangis memeluk Ibu. Pemandangan yang langka. Tapi dari situ kami semua tahu bahwa Gendis sebenarnya terpuruk. "Ndis, yang patah bisa tumbuh kembali. Yang hilang tentu akan berganti," hanya itu yang bisa ku katakan kepadanya.  Hanya peluk hangat dan cium gemas di pipi Gendis yang bisa kami berikan untuk menghiburnya. Terlihat jelas ada kelegaan di wajah Gendis. Dengan banyaknya cinta yang ia terima, ia tahu ia akan selalu sanggup untuk mencintai lagi. Untuk terus melangkah maju menuju hal-hal baik; mencintai dengan baik-baik.

Bab 22

Gambar
Salah satu hal yang Gendis percayai adalah, yang memang milikmu pasti akan jadi milikmu. Yang bukan ya, tidak akan. Maka dari itu Gendis selalu memulai segala sesuatu dengan doa. Menjalani segala sesuatu dengan doa. Mengakhiri segala sesuatu juga dengan doa. Dengan begitu, ketika ada bagian dari dirinya yang hilang dia tidak akan begitu terluka. Gendis yang aku kenal selalu manganggap bahwa hal yang ia lakukan dan alami– meski menurut orang lain itu hal yang sia-sia, adalah sebuah pelajaran. Bukan ia tak mengerti soal rasa sayang yang berwujud kekhawatiran itu. Hanya saja, jalan yang Gendis ambil – terkadang, juga  terlalu rumit untuk ku pahami. Meski ia memilih perjalanan yang rumit itu, ia sadar dan tahu benar betapa Bapak menyayanginya. Seperti yang kita tahu, hidup Gendis ada di ketiak Bapak. Tentu Bapak akan selalu menyambutnya pulang dan membasuh luka yang tersirat di hati Gendis. Sudah pasti Bapak akan selalu memeluk anak gadisnya itu dengan Kasih. Karena, tidak ada yang leb...